DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP adalah protokol untuk mengelola pemberian IP address secara otomatis ke perangkat lain. DHCP banyak diterapkan pada jaringan baik itu berskala besar ataupun kecil. Hal ini, dikarenakan DHCP dapat membagikan IP address ke banyak perangkat dalam satu waktu secara otomatis.
Nah DHCP server itu apa? DHCP server adalah perangkat yang bertugas untuk mengatur dan memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer client yang ada.
1. Jalankan machine yang sudah dibuat tadi. Pastikan pada bagian network menggunakan Bridge adapter untuk adapter 1 dan Host-Only pada adapter 2
5. Masuk ke perintah nano /etc/network/interfaces untuk menambahkan IP pada interface 2. Kemudian ctrl+k pada bagian allow sampai gateway. Kemudian ctrl+u untuk menyalin kembali. Ke posisi paling bawah dan klik ctrl+u selanjutnya ganti enp0s3 menjadi enp0s8, begitupun untuk IP address di ganti sesuai kebutuhan. Jika sudah klik ctrl+x dan klik y.
9. Hapus terlebih dahulu file sources.list dengan perintah di bawah, kemudian masukkan perintah berikutnya untuk menambahkan repository
10. Untuk repository nya bisa di copy pada link berikut https://www.linuxsec.org/2019/01/repo-lokal-debian-stretch.html, lalu paste salah satu repository ke dalam sources.list dengan cara klik kanan. Jika sudah klik ctrl+x dan klik y.
15. Edit file konfigurasi di perintah nano dhcpd.conf . Edit file seperti gambar dibawah dengan IP yang ada pada interface 2. Jika sudah klik ctrl+x dan klik y
19. Langkah berikutnya yaitu memverifikasi pada client. Buatlah machine folder dengan windows 10, kemudian cek pada bagian network and internet kemudian ke network connection, kemudian double klik pada bagian ethernet pilih IPv4 dan klik properties, dan pilih option obtain
20. Periksa IP address pada client dan pastikan bahwa client mendapatkan IP address dari DHCP server
Komentar
Posting Komentar