Dampak Internet Terhadap Perkembangan Informasi Komunikasi
Pada masa ini internet sangat dibutuhkan bagi sebagian orang, baik itu pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran ataupun orang umum lain nya. Internet ternyata berpengaruh juga dalam perkembangan informasi komunikasi. Hal ini dapat berdampak positif bahkan negatif dalam perkembangan informasi komunikasi. Beriukut dampak internet terhadap perkembangan informasi komunikasi.
1. Dampak Positif
a. Sumber Informasi yang Lebih Luas
Melalui internet, kita dapat mencari berbagai informasi serta berita baik yang terbaru hingga yang telah lama berlalu dari seluruh dunia. Internet menyajikan pembaruan informasi dengan cepat setiap saat.
b. Media bisnis dan mempermudah dalam bertransaksi
Munculnya E-Commerce yang saat ini sedang marak-maraknya dan pembayaran yang dapat dilakukan di mobile banking atau E-Banking.
c. Membuat komuniaksi menjadi lebih mudah
Dengan kehadiran internet, komunikasi bakhan lintas benua sekalipun dapat dilakukan dengan mudah dan relatif murah, dan nyaris tanpa gannguan jika koneksi internet stabil.
d. Jangkauan komunikasi yang tak terbatas
e. Komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien
2. Dampak Negatif
a. Terjadinya Cyber Bullying
Dengan adanya internet menyebabkan privasi menjadi sulit di sembunyikan
b. Penyebaran hoax
c. Penipuan
d. Pornografi
Layanan Internet yang Berkaitan dengan E-Commerce dan E-Banking
E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah kegiatan yang melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.
Adapun contoh layanan E-Banking yaitu :
1. Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
2. Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
3. Sistem penyelesaian Bruto waktu-nyata (Real-Time Gross Settlement System)
4. Perbankan daring (Internet Banking)
5. Sistem kliring Elektronik
Sedangkan E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi dan jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
1. E-Commerce Business to Business (B2B)
Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.
Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana berlangganan. Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya.
2. E-commerce Business to Consumer (B2C)
Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.
3. E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen)
Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.
Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli.
4. Consumen to Busines (C2B)
C2B adalah kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.
5. Media atau Aplikasi E-commerce
Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce diatas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).
Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.
Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana berlangganan. Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya.
2. E-commerce Business to Consumer (B2C)
Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.
3. E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen)
Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.
Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli.
4. Consumen to Busines (C2B)
C2B adalah kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.
5. Media atau Aplikasi E-commerce
Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce diatas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).
Komentar
Posting Komentar